Computerized Adaptive Testing adalah karya Drs. Winarno ini fokus pada pembahasan dalam pengukuran dalam bidang sains. Pengukuran
memegang peran penting dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
seni. Perkembangan pada ketiga bidang tersebut termasuk bidang pendidikan
dilakukan melalui penelitian, dan setiap penelitian selalu melibatkan kegiatan
pengukuran. Pengukuran merupakan kegiatan melakukan kuantifikasi suatu objek
atau gejala dengan cara yang sistematik.
Hasil
pengukuran yang berupa angka harus memiliki bukti kesahihan (valid) dan
mengandung kesalahan sekecil mungkin yang dinyatakan oleh koefisien keandalan
(reliability) instrument alat ukur. Oleh karena itu pengembangan bidang pengukuran
selalu dilakukan untuk memperoleh hasil pengukuran yang sahih dan andal.
Pengukuran
pada bidang sains dan teknologi pada umumnya bersifat langsung, sedang pada
bidang pendidikan cenderung tidak langsung. Perbedaan ini menyebabkan kesalahan
pengukurannya juga berbeda. Kesalahan pengukuran pada bidang sains dan teknologi
disebabkan alat ukurnya yang berupa instrumen, dan cara mengukurnya, sedang
kesalahan pengukuran pada bidang pendidikan disebabkan oleh alat ukur, yang
mengukur, cara mengukur, dan yang diukur. Jadi penyebab kesalahan pengukuran
pada bidang pendidikan lebih banyak disbanding pada bidang sains dan teknologi.
Kesalahan pengukuran dilihat pada kesahihan, dan besarnya koefisian keandalan
instrument alat ukur. Selain itu alat ukur yang baik juga harus efisien dan
efektif yang artinya memerlukan tenaga dan biaya sedikit mungkin dan waktu yang
singkat, namun tujuan pengukuran tercapai.
Pengukuran
pada bidang pendidikan pada dasarnya ingin mengetahui atribut atau trait yang
sebenarnya dari peserta didik. Atribut atau trait peserta didik bisa berupa
bakat, potensi, dan kemampuan peserta didik. Oleh karena itu alat ukur yang
baik adalah bisa mengungkap keadaan yang sebenarnya dari peserta didik.
Kemampuan peserta didik dinyatakan dengan skor berupa angka yang selanjutnya
ditafsirkan melalui kegiatan penilaian. Penilaian juga bertujuan untuk
mengetahui pencapaian belajar atau kompetensi peserta didik.
Kesalahan
pengukuran pada bidang pendidikan bisa disebabkan pada tingkat kejujuran
peserta didik dalam mengikuti ujian, dan parameter butir dari instrumen yang
digunakan. Peserta didik dalam mengikuti ujian harus mandiri yaitu bersifat independen
dan tingkat kesulitan soal sesuai dengan tingkat kemampuannya. Untuk itu soal
yang diberikan kepada peserta didik harus berbeda dan tingkat kesulitan soal
sesuai dengan tingkat kemampuannya. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan program
computer dan penyediaan bank soal. Bank soal berisi sejumlah item soal yang
diklasifikasi berdasarkan pokok bahasan, tingkat kesulitan soal, dan daya pembeda
item soal. Besarnya parameter item soal diperoleh melalui kalibrasisoal atau
uji coba soal. Kalibrasi soal dilakukan dengan menggunakan teori tes modern,
sedang hasil uji coba soal dianalis dengan teori tes klasik. Estimasi kemampuan
peserta didik bila mengunakan teori tes klasik berdasarkan prosentasi jawaban
yang benar, sedang bila digunakan teori respons butir, kemampuan peserta didik
diestimasi berdasarkan pola jawaban peserta didik. Oleh karena itu estimasi
dengan menggunakan teori respons butir lebih akurat disbanding dengan teori tes
klasik.
Pada
pengujian dengan skala luas seperti ujian seleksi dan ujian nasional jumlah
peserta ujian cukup banyak, sehingga diperlukan cara untuk mengatasi masalah
kerjasama antar peserta ujian, dan masalah keefektifan serta efisien. Untuk itu
cara yang paling tepat adalah menggunakan Computerized Adaptive Testing
(CAT). CAT adalah program pengujian dengan menggunakan fasilitas komputer
yang item soalnya disesuaikan berdasarkan tingkat kemampuan peserta didik.
Jawaban peserta didik terhadap item yang disajikankomputer, menentukan item
berikutnya yang akan muncul. Bila jawaban pada item yang disajikan benar maka
item berikutnya yang muncul akan lebih sulit, sedang bila jawbannya salah item
yang muncul akan lebih mudah. Proses ini dilakukan secara berulang-ulang hingga
dapat diestimasi kemampuan peserta ujian. Cara ini telah lama digunakan di
negara-negara yang maju, namun belum digunakan di Indonesia.
CAT akan
mengatasi masalah kejujuran, masalah efisiensi dan efektivitas dalam
mengestimasi kemampuan peserta didik. Masalah kejujuran diatasi melalui item
soal ujian yang berbeda antar peserta ujian, sedang efisiensi dicapai karena
waktu yang diperlukan untuk melakukan estimasi lebih singkat. CAT juga cukup
efektif karena tujuan melakukan estimasi kemampuan peserta ujian tercapai.
Judul : Computerized Adaptive Testing
Penulis : Dr. Winarno
ISBN : 978-602-1217-02-3
Halaman : 135 halaman
Halaman : 135 halaman
Harga : Rp. 40.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar